1.
Karya Ilmiah
*)
Pengertian
Karya
ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
Ada
berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya
kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya.
Karya ilmiah
dapat digolongkan menjadi karya ilmiah yang diterbitkan (published) dan
yang tidak diterbitkan (unpublished). Biasanya makalah, skripsi, tesis
dan disertasi termasuk karya ilmiah yang tidak diterbitkan, sedangkan karya
ilmiah yang diterbitkan adalah prosiding, jurnal, buku, dan artikel surat
kabar.
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku ilmu
pengetahuan, yang sesuai dengan kaidah bahasa dan dengan istilah bahasa yang
diakui oleh bidang keilmuan yang bersangkutan. Bahasa yang digunakan dalam
karya ilmiah prosiding dan jurnal akan berbeda dengan yang digunakan dalam
karya ilmiah surat kabar yang lebih populer. Kalimat-kalimat yang digunakan
dalam prosiding dan jurnal lebih singkat dan lugas, dibandingkan dengan kalimat-kalimat
dalam surat kabar.
*) Tujuan dari
pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
·
Memberi
penjelasan
·
Memberi
komentar atau penilaian
·
Memberi saran
·
Menyampaikan
sanggahan
·
Membuktikan
hipotesa
*) Pernyataan
ilmiah yang harus kita gunakan dalam tulisan harus mencakup beberapa hal,
yaitu:
1.
Harus dapat
kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.
2.
Harus dapat
kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana
pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar,
lokakarya dan sebagainya.
pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar,
lokakarya dan sebagainya.
3.
Harus dapat
diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi
ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu
dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan maka
harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut. Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain :
ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu
dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan maka
harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut. Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain :
- Karya tulis
ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
- Keindahan karya
tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
- Alur pikir
dituangkan dalam sistematika dan notasi.
- Karya tulis
ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun
mendukung alur pikir yang teratur.
- Karya tulis
ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu
dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
- Karya tulis
ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
*) Ciri-ciri
dari karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut :
ü Struktur Sajian
Struktur sajian
karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan),
bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan
pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang
ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian
penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang
tindak lanjut gagasan tersebut.
ü Komponen dan Substansi
Komponen karya
ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
ü Sikap Penulis
Sikap penulis
dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya
bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
ü Penggunaan Bahasa
Bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
*) Sikap Ilmiah
a. Sikap ingin tahu, apabila
menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya;
senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan
alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan
gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
b. Sikap kritis, tidak
langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan
menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling
benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya
berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
c. Sikap obyektif, melihat
sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak
dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan
secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
d. Sikap ingin menemukan, selalu
memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan
eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan
konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
e. Sikap menghargai karya orang lain, tidak akan
mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran
ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
f. Sikap tekun, tidak bosan
mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’
tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai;
terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
g. Sikap terbuka, bersedia
mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang
diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
*) Sifat Karya Ilmiah
- Lugas dan tidak emosional, yaitu mempunyai satu arti sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
- Logis, yaitu disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
- Efektif, yaitu satu kebetulan pikiran dan penekanan dan pengembangan.
- Efisien, yaitu hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting
dan mudah dipahami.
- Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
*) Macam-macam karya ilmiah, yaitu antara lain:
a.
Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular
tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih
bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis
bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena
itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular
biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan
berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’
dengan opini penulis.
b. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah,
bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian
semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih
praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel
ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi
nilai keilmiahannya. Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu,
jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel
dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena
itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya.
Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi
jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi
ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional,
pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
c. Disertasi
Pencapaian
gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D)
dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan
Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang
masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil
dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta
valid dengan analisis terinci. Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan
metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi.
Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan
berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat
penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru
tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang
tinggi.
d. Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’. Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’. Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
e. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
f. Kertas Kerja
Kertas kerja
pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih
dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau
lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’
tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas
kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris,
ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
g. Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
2.
Jurnal
Jurnal adalah terbitan
berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang
saat diterbitkan . Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal
dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah
yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Jurnal merupakan penerbitan berkala
(2-3 kali setahun) yang berisi makalah atau artikel yang berbasis hasil
penelitian yang sudah selesai. Jurnal ini diterbitkan oleh suatu lembaga
pendidikan, lembaga penelitian atau lembaga tertentu yang bekerjasama dengan
asosiasi profesi tertentu. Jurnal biasanya memuat hasil-hasil penelitian dalam
sebuah bidang tertentu, misalnya: bidang pendidikan vokasi, bidang sainteks,
bidang linguistik, dan sebagainya.
Jurnal ilmiah
dianggap sebagai sumber informasi primer atau yang paling penting di dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi. Jurnal ilmiah berisi kumpulan artikel yang
dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk
melaporkan hasil-hasil penelitian terbarunya. Karena itulah, keberadaan jurnal
ilmiah merupakan hal yang penting untuk terus memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tulisan atau artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah, sudah
mengalami proses peer-review dan seleksi ketat dari para pakar di
bidangnya masing-masing. Proses peer-review ini dijalankan untuk
menjamin kualitas dan validitas ilmiah artikel yang dimuat.
Sistematika
tulisan dalam jurnal secara umum, yaitu: pendahuluan, metode penelitian, hasil
dan pembahasan, dan kesimpulan. Seperti halnya pada prosiding, dalam jurnal
juga dibatasi jumlah kata/halaman,syarat penulisan notasi, gambar, dan tabel.
Persyaratan dalam jurnal lebih ketat daripada dalam prosiding, apalagi pada
jurnal yang terakreditasi atau jurnal internasional. Artikel yang diterima
untuk dimuat pada jurnal sangat terbatas, karena setiap terbitan hanya memuat
sekitar 8-10 artikel, sehingga yang dimuat adalah artikel-artikel pilihan.
Materi untuk
jurnal yang berupa hasil penelitian harus mempunyai kualitas dan lingkup yang
pantas untuk dimuat di dalam jurnal. Apalagi untuk jurnal yang berskala
nasional dan terakreditasi, mempunyai syarat yang cukup ketat. Demikian juga
untuk jurnal internasional maka mempunyai syarat yang jauh lebih berat daripada
jurnal nasional. Materi untuk jurnal harus disiapkan dengan kegiatan penelitian
yang berkualitas, baik lingkup masalahnya, metode penelitiannya, penyajian
hasilnya, rekomendasinya, dan implikasinya. Namun demikian hasil penelitian
dengan lingkup lokal namun mendalam diprediksikan dapatdimuat dalam jurnal.
3.
Karya Ilmiah Populer
*)
Pengertian
Karya ilmiah
populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang
populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Menurut Liang Gee
(dalam Dalman, 2012: 155) karangan ilmiah populer adalah semacam karangan
ilmiah yang mencakup ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta
secara cermat, jujur, netral, dan sistematis, sedangkan pemaparannya jelas,
ringkas, dan tepat.
Menurut Wardani
(2007:17) karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya
bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan
menarik untuk dibaca.
Untuk dapat mengerti
pengertian karya tulis ilmiah populer, ada baiknya kita mengkajinya dari
kata-kata pembentuknya yaitu tulisan, ilmiah, dan populer. Tulisan adalah
istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun
berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang
menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis.
Dalam KBBI
(2002:370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu
atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangkan ilmiah populer
diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam.
Sedangkan istilah
populer sendiri artinya dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa populer
berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak.
Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai,
padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.
Karya tulis ilmiah
populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan
kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah
dipahami oleh masyarakat awam.
Slamet Suseno (dalam
Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak
diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan
menulis gagasan, pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer
adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan
teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
*) Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji
minimal dari empat aspek, yaitu:
§ Struktur
Struktur sajian karya
ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian
penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
§ Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah
bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
§ Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya
ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya
bahasa impersonal.
§ Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan
dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau
istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sementara itu menurut Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu:
o Dari segi isi, karya
ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang
sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
o Pengetahuan yang disajikan
tersebaut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada
teori-teori yang telah diketahui kebenaranya.
o Sebuah karya ilmiah
mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
o Bahasa yang digunakan
adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah
yang bersifat denotatif.
o Sistematika penulisan
mengikuti cara tertentu.
Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah populer menurut Hakim (2004 : 57)
diurutkan sebagai berikut:
·
Bahan berupa fakta yang objektif.
·
Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap
taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
·
Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
·
Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.
*) Sementara itu karakteristik karangan ilmiah populer yaitu:
Ø Apabila pembaca artikel
jurnal adalah profesional atau spesialis dalam suatu disiplin ilmu, maka
pembaca karangan ilmiah populer adalah masyarakat umum, awam atau profesional
dalam bidang lain.
Ø Apabila penulis artikel
jurnal selain memberikan nama, lembaga akademik tempat ia bekerja serta
kualifikasi akademiknya, maka penulis karangan ilmiah populer menuliskan nama
tanpa informasi lain, kecuali ia adalah repoter.
Ø Apabila artikel jurnal
ditulis dengan gaya tulis faktual dan “dingin” (tak-emosional) demi
objektifitas, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan gaya informal,
anekdot, personal, serta menghibur.
Ø Apabila artikel jurnal
ditulis dengan kalimat yang lebih kompleks dan relatif panjang serta penuh
dengan istilah teknis, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan
kalimat-kalimat singkat dan sederhana serta mudah dibaca.
Ø Apabila artikel jurnal
menyertakan kutipan, catatan kaki (footnotes) dan daftar pustaka agar materi
yang ditulis dapat divalidasi, maka karangan ilmiah populer umumnya tidak
meyertakan informasi-informasi tersebut.
Ø Apabila artikel jurnal
lebih dipenuhi tulisan verbal dan sedikit tabel, maka karangan ilmiah populer
seringkali dilengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar, foto, dll.
Ø Apabila kebenaran isi
artikel jurnal dievaluasi melalui reviu oleh sejawat atau dewan pakar sebagai “referee”,
maka pertanggungjawaban isi karangan ilmiah populer cukup diberikan oleh editor
majalah.
*) Langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah
populer
(1) tahap
persiapan (pra-penulisan)
(2) tahap
inkubasi
(3) tahap
iluminasi
(4) tahap
verifikasi/evaluasi
Pertama, tahap
persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan
informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik
tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati,
dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Kedua, tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.
Kedua, tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.
Ketiga, tahap
iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang
seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa
yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar.
Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu
segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum itu biasanya
tidak berlangsung lama.
Keempat, tahap
terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap
iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus
tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang
perlu ditambahkan, dan lain-lain.
4.
Perbedaan antara karya ilmiah populer dengan karya ilmiah murni
Perbedaan antara ilmiah
populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak
pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan
dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi.
Sementara ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta
dapat dipahami masyarakat umum.
Dari segi topik
bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan
dengan masyarakat di sekitarnya. Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang
lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat
awam.
Sarana untuk
mempublikasikan karya ini hampir tidak ada yang berdiri sendiri secara utuh.
Biasanya dalam suatu media massa, karya ini dipadukan dengan karya tulis
nonilmiah. Karya ilmiah populer dapat kita jumpai pada majalah, koran atau
tabloid.
No comments:
Post a Comment